Laman

Senin, 18 Juni 2012

Pengertian Pendapatan dan Beban Dalam Akuntansi

Suatu perusahaan didirikan untuk memperoleh pendapatan yang sebesar-besarnya dengan pengeluaran yang relatif kecil.
Istilah pendapatan dan beban menurut Hendriksen diterjemahkan oleh Marianus Sinaga adalah Akuntansi keuangan (2001 : 181):
“Sebuah konsep arus, dimana pendapatan adalah arus masuk atau perluasan aktiva suatu perusahaan atau pembayaran hutang atau kombinasi keduanya selama satu periode yang berasal dari pengiriman atau produksi barang, pemberi jasa atau aktivitas lainnya yang merupakan operasi pokok suatu perusahaan. Sedangkan beban adalah arus keluar atau pemakaian aktiva atau pemunculan hutang atau kombinasi keduanya selama suatu periode yang berasal dari pengiriman atau produksi barang, pemberi jasa atau aktivitas lainnya yang merupakan operasi pokok suatu perusahaan”.
Menurut Hendriksen diterjemahkan oleh Marianus Sinaga definisi pendapatan dilihat dari sudut pandang tertentu yaitu Akuntansi keuangan (2001 : 181):
  1. Sifat Pendapatan
Dalam kepustakaan akuntansi ditemukan dua pendekatan terhadap konsep pendapatan. Satu diantaranya berfokus pada arus masuk aktiva sebagai hasil kegiatan operasi perusahaan dan yang lainnya berfokus pada penciptaan barang dan jasa oleh perusahaan serta penyalurannya kepada konsumen atau produsen lainnya.
Konsep dasar pendapatan adalah bahwa pendapatan yang merupakan proses arus, yaitu penciptaan barang dan jasa oleh perusahaan selama jarak waktu tertentu. Beberapa definisi serupa juga menyatakan secara tersirat bahwa produk itu harus meninggalkan perusahaan (konsep arus keluar).

  1. Unsur Pendapatan
Dalam statement nomor 4 APB (Accounting Principles Board) menyajikan pandangan yang komprehensip mengenai pendapatan. Selain penjualan dan jasa, dalam pendapatan dimasukkan penjualan sumber-sumber daya selain produk perusahaan; seperti pabrik, peralatan dan investasi.
  1. Pengukuran Pendapatan
Untuk mengukur pendapatan harus ada kesepakatan antara dua pihak yaitu penjual dan pembeli dalam menentukan nilai tukar atau harga jual. Nilai tukar produk atau jasa perusahaan merupakan ukuran terbaik bagi perusahaan.
  1. Saat Pelaporan Penjualan
Pelaporan pendapatan  menuntut tidak hanya pernyataan bahwa perusahaan telah memproduksi nilai ekonomik dalam bentuk barang atau jasa, tetapi juga pengukuran nilai.
Definisi  beban dilihat dari sudut pandang tertentu ;
  1. Klasifikasi beban sebagai beban penjualan, administrasi atau harga pokok penjualan mungkin berguna untuk maksud analitis dalam perusahaan seperti menetapkan tanggung jawab fungsional. Akan tetapi untuk tujuan pelaporan eksternal, klasifikasi tidak mempunyai nilai khusus.
Klasifikasi beban yang mungkin berguna bagi para investor dan pihak lain  dalam membuat ramalan dan dalam mengevaluasi keputusan manajemen   yang sekarang adalah klasifikasi yang menggambarkan sifat prilaku beban.
  1. Ada dua cara pengukuran beban, yaitu:
    1. Harga perolehan historis
Alasan utama untuk menganut harga perolehan historis karena biaya historis menggambarkan pengeluaran tunai perusahaan. Sedangkan kelemahan utama biaya historis adalah bahwa biaya ini relevan atas barang dan jasa yang digunakan dalam usaha mencapai tujuan pemakai eksternal laporan keuangan dan bahwa biaya ini tidak memungkinkan pemisahan kegiatan operasional dari keuntungan dan kerugian yang timbul dari pembelian secara kebetulan atau perubahan harga yang tidak dapat diramalkan.
  1. Harga berlaku
Pengukuran beban didasarkan harga berlaku memiliki keunggulan karena membedakan laba yang timbul dari transaksi dan keuntungan atau kerugian yang timbul dari penyimpangan aktiva sebelum dipakai. sumber: google.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar